Kita sebagai manusia ciptaan Allah SWT hidup di dunia itu tidak akan lepas dari ujian, baik kita sedang dalam keadaan senang maupun di saat kita sedang kesulitan. Lalu kenapa kita harus diuji, apakah Allah itu tidak tahu  mana hambanya yang beriman atau tidak ? Sehingga ia memberikan ujian kepada kita?. Tanpa di beritahu,  Ia sebagai Tuhan Yang Maha Esa tentu saja mengetahui kita beriman atau tidak karena Allah itu memiliki sifat Aliman yang artinya maha mengetahui, akan tetapi Allah Swt  itu ingin memberitahu kepada kita apakah kita layak dikatakan orang beriman atau tidak. Oleh karena itu, Allah Swt memberikan ujian kepada hambanya.

Maka ketika ujian itu datang kita jangan terkejut. Karena seorang sarjana pun harus  diuji  terlebih dahulu dengan tugas-tugas sebelum akhirnya  dia bisa lulus dan  menjadi sarjana.  Begitu juga kita yang hidup di dunia ini. Ini tidak lain dan tidak bukan adalah karena dunia tempat untuk kita melewati dan menjalani ujian, bukan untuk bersenang-senang. Di dalam Al-Qur’an Allah Swt ada yang menjelaskan tentang orang yang beriman pasti diberikan cobaan dan ujian oleh Allah Swt terdapat di surah ke 29 Al Ankabut ayat 2-3 yang berbunyi :  

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ - ٢

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ - ٣

“Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta”.              

Ujian yang Allah berikan kepada manusia itu memiliki batasan-batasan ujian yang berbeda beda baik yang hidupnya mewah maupun yang hidupnya sederhana. Menurut Ustadz Adi Hidayat Ada 3 ujian yang jika kita mengalaminya itu kita bisa dikatakan luar biasa:

Yang pertama adalah ba'sa yaitu ujian yang ringan. Contohnya kita sebelumnya tidak pernah sholat Dhuha namun pada suatu saat  kita berkeinginan untuk pergi melaksanakan sholat Dhuha agar rezeki keluarga kita  di lancarkan dan berharap semua yang diinginkannya bisa terwujud pada saat itulah Allah Swt bisa menguji kita. Misalnya, di saat itu ada teman yang tiba-tiba mengajak kita untuk pergi bermain namun karena kita mempunyai keinginan untuk pergi melaksanakan sholat tersebut maka  pada saat itu akan berusaha menolak ajakan teman kita  dan disitu juga kita akan dikatakan berhasil melewati ujian yang ringan ini.  Setelah kita berhasil melewati ujian yang ringan ini maka Allah akan mencoba menaikkan level ujian kita ke tingkat yang menengah namun jika kita belum bisa melewatkan ujian yang pertama maka ujian kita akan tetap berada di situ terus dan tidak akan meningkat.

Yang kedua itu adalah dharrun ujian menengah atau ujian yang sudah mulai menyakiti fisik dan hati. Misalnya ada wanita yang  memakai  cadar di bilang ninja, Ada seseorang yang baru pakai jilbab panjang di bilang  sok alim. Ujian ini dikatakan ujian yang sudah mulai menyakiti hati atau fisik orang lain.  Jikalau  kita sedang di uji di level seperti ini maka artinya Allah SWT itu sedang menaikkan iman kita ke level yang lebih tinggi lagi. Ketika ada celaaan dari ucapan atau lisan seseorang yang sudah menyakiti itu merupakan sebuah pengakuan dari Allah lewat lisan orang itu bahwa kita sedang diangkat keimanannya oleh Allah Swt.

Yang terakhir ada zulzilu yaitu ujian yang bisa menggoyangkan diri kita, membuat gempa di hati kita padahal sebenarnya sedang  tidak ada gempa di sekitar kita tapi fikiran kita itu tidak tenang terus- terusan di di serang.  Saat makan dan tidur  pun kita selalu  gelisah hingga suatu saat kita mengatakan kapan si ujian ini berakhir? Jika kita mencapai level yang seperti ini maka kita akan diangkat oleh Allah Swt kepada kedudukan atau derajat yang paling tinggi diantara ujian-ujian yang lain. Jika kita diberikan ujian yang berat seperti level ini harusnya kita yakin bahwa kita itu bisa melewati ujian ini karena Allah saja  yang memberikan ujian seperti ini yakin bahwa kita bisa melampauinya dan juga jangan mengeluh.  Karena mustahil jika Allah memberikan ujian kepada kita tapi kita tidak bisa melewatinya.

            Lalu bagaimana cara kita menghadapi ujian-ujian dari Allah Swt : Caranya adalah yang pertama itu kita harus berfikir positif dan bersyukur karena jika diberikan ujian oleh Allah itu tandanya Allah peduli dengan kita dan selalu berharap kepada kita agar kita selalu dekat dengannya. Dan orang yang diberikan ujian oleh Allah itu seharusnya bersyukur karena dengan ujian tersebut maka seseorang itu bisa diangkat derajat keimanannya.

Yang kedua kita harus bersabar dan bertawakkal atas ujian- ujian yang Allah berikan kepada kita karena dengan kesabaran dan tawakkal seluruh ujian atau cobaan kita bisa lalui dengan baik, membawa kebaikan dan keberkahan. Orang yang bersabar mencerminkan nilai keimanan yang kuat dan kesabaran itu tidak muncul dengan sendirinya, tetapi ia harus diusahakan dan dibiasakan agar menjadi sifat utama di dalam diri kita.

Yang ketiga kita harus yakin bahwa di dalam setiap masalah yang kita hadapi akan ada hikmahnya karena tidak akan ada ujian yang sia-sia jika dilewati dengan baik

Yang terakhir kita harus  optimis bisa melewati ujian itu karena setiap Allah memberikan ujian kepada kita itu juga tidak akan mungkin melebihi batas kemampuan kita dan jika kita diberikan ujian di usahakan jangan mengeluh ataupun berputus asa  karena jika kita mengeluh ataupun berputus asa itu malah justru akan membuat ujian di kehidupan kita tidak akan cepat terselesaikan.

Oleh Karena itu, Kita sebagai manusia harus bisa mengerti atau berkhusnuzan kepada allah  apa maksud dan tujuan dari Allah memberikan ujian kepada kita dan Kita juga tidak boleh putus asa dalam menghadapi ujian tersebut.

Semoga Bermanfaat

Wallohu a'lam bisshawab

Abdul Aldi