Teman teman semuanya kita akan membahas tentang diam, bahasan diam kali ini tidak dari sisi fiqih, kita akan mencoba renungkan kisah tentang diam yang ada di Alquran. Kisah tentang amazing-nya diam di dalam al-Quran. Bahwa jika diam kita lakukan di waktu yang tepat dan kita punya alasan yang jelas, maka diam itu akan menjadi jalan lahir nya keajaiban dalam hidup kita.
Banyak orang yang berbicara untuk membela diri. Terkadang pembelaan diri tidak berpengaruh karena dianggap subjektif. Tapi jika Allah yang membela kita, Allah mempunyai banyak cara dan Allah menggenggam hati manusia, sehingga misalnya kita berselisih dengan seseorang setelah kita menjelaskan duduk perkaranya kita menjelaskan yang sebenarnya yang terjadi apa, maka itu sudah cukup. Lebih baik diam jangan melanjutkan perdebatan, agar nanti sisanya Allah yang akan beresin.
Kita butuh iman, karena jika imannya lemah kita akan meragukan Allah. Mungkin kita akan terus-terusan bela diri, kita akan berdebat, kita akan kerahkan semua teman-teman yang bisa membela kita, kita akan cari semua argumen, kita akan cari semua kesalahan dia, semua cara ini adalah cara orang untuk membela diri dengan cara berucap, ternyata di al-Quran Allah pernah menceritakan kepada kita cara bersikap atas sesuatu yang telah kita lakukan. Bahkan ketika kita membela diri dengan berucap justru Allah menjauhkan dirinya dari kita. Karena saat kita membela diri dengan berucap atau dengan berbicara kadang-kadang di dalam kata-kata kita itu ada hal yang justru tidak benar, akhirnya kalau ibarat masakan jadi kebanyakan micinnya. Yuk kita simak kisah tentang amazing-nya diam dalam al-Qur'an.
Nabi Muhammad saw mempunyai kebiasaan antara ashar sampai magrib mendatangi rumah-rumah istrinya.
Hari itu Nabi Muhammad saw datang ke rumah salah seorang istrinya cukup lama, sementara Hafshah dan Aisyah sudah menunggu Nabi di rumah nya Aisyah. Menjelang magrib Nabi baru datang, Aisyah sudah bete, ketika Nabi Muhammad saw sudah datang mereka diam. "Kalian kenapa?" tanya Nabi Muhammad saw yang peka melihat ada yang berbeda dari ekspresi wajah istrinya.
"Disana dihidangkan apa sih ko lama sekali"
"Tidak makan apa-apa kok, hanya minum madu, yasudah mulai sekarang aku tidak minum madu lagi ya". Jawab Nabi Muhammad saw, demi menyenangkan hati Aisyah.
Aisyah senang dan merasa diistimewakan mendengar jawaban itu. Lalu Aisyah memberitahukan kepada istri-istri Nabi Muhammad saw, tentang apa yang Nabi Muhammad saw ucapkan bahwa Nabi tidak akan meminum madu lagi. Lalu istri-istri Nabi Muhammad saw bertanya "memangnya kenapa Nabi tidak mau minum madu lagi?"
Aisyah menjawab "demi aku".
Ketika Nabi berbicara tidak akan meminum madu lagi, Allah turunkan ayat pertama surat At-Tahrim, malaikat Jibril turun untuk menyampaikan pesan dari Allah
يٰۤاَيُّهَا النَّبِىُّ لِمَ تُحَرِّمُ
مَاۤ اَحَلَّ اللّٰهُ لَـكَۚ تَبۡتَغِىۡ مَرۡضَاتَ اَزۡوَاجِكَؕ وَاللّٰهُ
غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah
bagimu? Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun,
Maha Penyayang.
Mendapati wahyu itu turun, Nabi Muhammad saw berkata "astagfirullah saya salah berbicara, mulai sekarang saya akan minum madu lagi"
Nabi Muhammad saw mengumpulkan istri-istri nya kecuali Aisyah tetapi ada Hafshah di situ. "Wahai istri-istri ku maaf ya aku salah berbicara kemarin di depan Aisyah, mulai sekarang aku akan minum madu lagi dirumah kalian".
Kalimat yang diucapkan Nabi Muhammad saw Hafshah sampaikan kepada Aisyah.
Saat Nabi datang Aisyah hanya diam, Nabi berkata "Aisyah kenapa?"
Jibril mendatangi Nabi Muhammad saw, dan memberitahukan bahwa Aisyah sudah mengetahui, dan Jibril memberitahukan bahwa yang memberitahu tentang rahasia Nabi Muhammad saw itu adalah Hafshah. Nabi Muhammad saw memanggil Hafshah, kata Nabi Muhammad saw " Hafshah kamu sudah membocorkan rahasia aku,dan sekarang istri-istri ku semua diam, Hafshah aku kecewa sekali dengan sikap kamu tidak bisa menjaga rahasia aku, sekarang aku antar kamu pulang ke rumah umar" bahasa lainnya diceraikan.
Kerennya Hafshah saat Nabi berbicara seperti itu Hafshah hanya diam
tanpa pembelaan, ia menyadari bahwa ia salah dan mengakui kesalahan. Lalu Nabi Muhammad saw dan
Hafshah menuju rumah Sayyidina Umar, ayah Hafshah.
Tiba di rumah, Hafshah langsung masuk ke kamar nya, "ya Rasulullah anak saya membuat salah apa? pasti Hafshah menyakiti Rasulullah ya, maaf ya Rasulullah" lalu Umar memarahi Hafshah. Umar sangat sayang kepada Nabi Muhammad saw, ketika ada masalah antara Nabi Muhammad sawdan anaknya yang dimarahi pasti anaknya.
Nabi pun pulang, Hafshah masih dimarahi oleh Umar. Namun Hafshah tetap diam saja, tanpa pembelaan. Akhirnya Jibril turun "ya Rasulallah ada pesan dari Allah"
"Apa Jibril?"
"Wahai Rasulullah rujuk Hafshah, rujuk Hafshah" Allah tidak ridho Rasul menceraikan Hafshah.
Tau tidak kenapa Allah membela Hafshah saat ada masalah dengan Rasulullah? Salah satu nya karena Hafshah diam, sebegitu ajaibnya diam, sampai ada wanita bermasalah dengan kekasih Allah, Allah membela wanita tersebut bukan kekasih nya, kembali lah Rasulullah ke rumah umar untuk menjemput Hafshah menaiki unta
"Umar aku mau bicara dengan Hafshah aku mau bertemu dengan istri ku"
Hafshah pun keluar dari kamar menemui Rasulullah "Hafshah aku ingin mengajak kamu rujuk, Allah yang memerintahkan aku untuk rujuk dengan kamu"
Umar bingung "Hafshah kamu keren sekali sampai Allah yang membela kamu" rasulullah berkata "Hafshah Allah turunkan ayat khusus tentang kamu".Hafshah sujud syukur dan menangis, Hafshah langsung memeluk rasulullah.
Setelah itu Hafshah di bawa pulang oleh Rasullullah naik unta, bagaimana cara pulang nya? di depan rumah umar Rasulullah langsung berlutut memberi tangan lalu Hafshah memegang tangan Rasullulah menginjak lutut Rasulullah lalu naik ke atas unta, itu sangat romantis. Dilan mah lewat gaes.
Istri-istri Nabi melihat Hafshah bersama Nabi Muhammad saw. Setelah Hafshah sampai di rumah, Nabi Muhammad saw ke Masjid. Nabi tidak mau berbicara dengan istri-istri nya, Nabi hanya berzikir terus-menerus.
Istri-istri Nabi mendatangi rumah Hafshah untuk meminta bantuan, lalu saran Hafshah adalah minta tolong Abu bakar untuk berbicara dengan Rasullullah saw, datang lah Abu bakar ke Masjid "ya Rasulullah istri-istri mu mengutus saya" Rasulullah saw tetap berdzikir, tidak menjawab pertanyaan Abu bakar. Abu bakar pun kembali menemui Istri-istri Rasullullah.
"Astagfirullah innalillah jika Abu bakar saja tidak bisa apa lagi yang lain" kata istri-istri Rasullullah.
Istri-istri Rasulullah saw mendatangi lagi Hafshah, Hafshah menyarankan untuk ayah nya saja yang bicara kepada Rasulullah saw. Hingga akhirnya Umar membawa kabar gembira setelah mencoba berbicara dengan Rosulullah saw. Istri-istri Rosulullah saw merasa bahagia mendengarnya.
Setelah membawa kabar gembira Umar memarahi semua istri Rosulullah saw, dan
salah satu kalimat Umar di repost oleh Allah di Alquran.
عَسٰى رَبُّهٗۤ اِنۡ طَلَّقَكُنَّ اَنۡ
يُّبۡدِلَهٗۤ اَزۡوَاجًا خَيۡرًا مِّنۡكُنَّ مُسۡلِمٰتٍ مُّؤۡمِنٰتٍ قٰنِتٰتٍ
تٰٓٮِٕبٰتٍ عٰبِدٰتٍ سٰٓٮِٕحٰتٍ ثَيِّبٰتٍ وَّاَبۡكَارًا
Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh jadi Tuhan akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, perempuan-perempuan yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan. ( Qs. At-Tahrim ayat 5).
Usai kejadian tersebut, semua istri-istri
Rasullullah saw sujud syukur, lalu membuat syukuran di
rumah Hafshah, dan makan bersama.
Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ini?
Saat melakukan kesalahan, terlebih dahulukita harus mengakui dan menyadarinya. Diam dan dengarkan sebagai bentuk tanggungjawab atas akibat yang telah kita timbulkan. Dengan begitu Allah yang akan memberi solusi terbaik. :)

8 Komentar
Masyaallah:(
BalasHapusBanyak orang yang berbicara untuk membela diri. Terkadang pembelaan diri tidak berpengaruh karena dianggap subjektif. Tapi jika Allah yang membela kita, Allah mempunyai banyak cara dan Allah menggenggam hati manusia, sehingga kita berselisih dengan seseorang setelah kita menjelaskan duduk perkaranya kita menjelaskan yang sebenarnya yang terjadi apa, maka itu sudah cukup.
BalasHapusBahkan ketika kita membela diri dengan berucap justru Allah menjauhkan dirinya dari kita. Karena saat kita membela diri dengan berucap atau dengan berbicara kadang-kadang di dalam kata-kata kita itu ada hal yang justru tidak benar, Lebih baik diam jangan melanjutkan perdebatan, agar nanti sisanya Allah yang akan beresin.
MashaAllah semangaat teruss nulis nya de ❤❤ SEMANGAAT!!
BalasHapusAmiin
BalasHapusTapi gua orngnya gk bisa diem gimana dong
BalasHapusBerubah lah menjadi diam,trima,dan sadari maka Allah akan bantu.begitu mas
Hapusmasukannya bagus banget kak, makasi juga udah dikasih masukan ❤❤
BalasHapusMasya Allah banyak hikmah yang bisa diambil
BalasHapusSemoga makin banyak yang membaca��