Memberi lebih baik dari pada menerima bisa disebut juga dengan ”Tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah”, artinya adalah orang yang memberi lebih baik dari pada orang yang menerima. Namun ini bukan berarti bahwa orang yang diberi tidak boleh menerima pemberian orang lain. Bila seseorang memberikan hadiah kepadanya, maka dia boleh menerimanya, seperti yang terjadi pada sahabat yang mulia ‘Umar Bin Khathtab RA’ ketika beliau menolak pemberian dari Rasullah Saw .

“Rasulullah saw memberikan suatu sedekah kepadaku (Umar bin Khattab), maka aku berkata: ‘Berikanlah kepada orang yang lebih membutuhkan’. Rasulullah saw bersabda: ‘Terimalah jika suatu harta datang kepadamu padahal kamu tidak mengharap-harapkan atau memintanya. Terimalah, kemudian berikan lagi kepada orang lain (kalau kamu merasa tak butuh). Jika kamu mau, kamu boleh memakannya. Dan jika kamu mau, kamu juga boleh mensedekahkannya. Dan apa yang tidak datang kepadamu, maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsumu (untuk mendapatkannya)” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari sini kita bisa pelajari bahwa bila memang tidak ingin menerima karena merasa tidak pantas menerima maka terimalah dahulu untuk kemudian di berikan pada orang yang membutuhkan. Hal ini bertujuan agar menjaga perasaan dari orang yang memberi. Dan menolak pemberian sering kali mengundang rasa kecewa dari yang memberi.

Meminta-minta ini terlarang dalam syari’at bila seseorang tidak sangat membutuhkan, karena meminta-minta dalam syari’at Islam tidak boleh, kecuali dalam keadaan yang sangat terpaksa dan itu pun harus berhenti bila kebutuhannya sudah terpenuhi. Sebagaimana  dalam hadits beliau.

 الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى. فَالْيَدُ الْعُلْيَا هِيَ الْمُنْفِقَةُ، وَالسُّفْلَى هِيَ السَّائِلَةُ

 
Artinya :”Tangan yang diatas lebih baik daripada tangan yang di bawah.
Tangan yang diatas adalah yang memberi (mengeluarkan infaq) sedangkan tangan yang di bawah adalah yang meminta.”

Jadi, mari sisingkan lengan baju kita dan berusaha menjadi orang yang tidak jatuh dalam “asyiknya” meminta-minta dari belah kasih orang lain. Waallahu a’lam.

         “Jadi ingatlah untuk selalu memberi tanpa mengingat dan menerima tanpa melupakan”.