Di suatu sekolah di Yogyakarta, terdapat murid bernama Budi, pada suatu hari kelasnya kedatangan murid baru yang bernama Intan, Intan seorang murid tunarungu, saat hari pertama ia mendapatkan sambutan hangat dari para murid disekolah itu, setelah beberapa hari ada guru yang menyarankan agar semua murid di kelas belajar bahasa isyarat untuk mempermudah Intan dalam berkomunikasi, namun tidak ada yang setuju kecuali satu orang yang bernama Novi dia berkata.
“Kenapa kalian tidak setuju bukankah itu
akan mempermudahkannya ?” seseorang bernama Dewi pun menjawab.
“Ya itu memang mempermudahnya tetapi kami malas
menghafal gerakan isyaratnya, bukankah lebih mudah bila menulis di buku saja”
lalu Novi pun menjadi teman baik Intan.
Pada saat istirahat
seseorang bernama Dewi mendatangi Intan dan bertanya.
“Kamu sekarang sudah bisa mendengar ya ?”.
intan menjawab.
“Ya ini berkat alat bantu dengar ini” sambi menunjukkan
alat bantu dengarnya lalu ia pun bilang.
”Boleh aku meminjamnya ?” .
Intan menjawab “Ya ini dia” sambil mengambil alat bantu
dengarnya, lalu Dewi melemparkan alat bantu dengar itu ke Budi lalu Budi
berkata.
“Apa ini jorok sekali” lalu ia membuangnya
keluar jendela, hari demi hari Intan terus mendapatkan bully-an dari Budi ia
terus mengambil alat bantu dengar Intan secara paksa dan melemparkannya ke luar
jendela dan pada suatu hari ketika Budi mengambil alat bantu dengar Intan, ia
melihat darah yang mengalir dari telinga Intan dan teman-temannya pun
menganggap jika Budi sudah berlebihan, keesokan harinya Intan menemui Budi dan
mengatakan.
”Apa bisa kita berteman ?” lalu Budi
menjawab.
”Tidak aku tidak mau mempunyai teman yang
tunarungu!”.
Keesokan harinya kepala sekolah pun datang ke
kelas Budi dan mengatakan bahwa Intan telah pindah sekolah, karena ibunya mengira
kalau Intan mendapatkan bully-an disekolah, karena sudah delapan kali alat
bantu dengar Intan rusak dan hilang, lalu kepala sekolah mengatakan
“Mohon kejujurannya, siapa yang telah
membullynya ?” dan tiba pak guru Edi pun menggebrak meja sambil mengatakan.
“Budi
berdiri!” lalu ia diberi surat peringatan dan sekolah langsung menghubungi Ibu
Budi, Ibu Budi pun menanyakan itu kepada Budi, lalu ia pergi mengajak Budi
untuk meminta maaf kepada Intan dan ibunya.
5 tahun pun berlalu ketika Budi sedang
melihat instagram, ia menemukan postingan yang berjudul “Sudah berapa banyak
kita melanggar perintah Allah SWT” lalu ia membaca caption postingan tersebut,
dan di caption tertulis “Nabi Adam AS dan Siti Hawa saja hanya sekali melanggar
perintah Allah SWT, kemudian ia diturunkan dari surga ke dunia lantas bagaimana
dengan kita yang sudah banyak melanggar perintahnya” lalu Budi mengingat dosa-dosanya
dan mengingat jika dia pernah membully, lalu ia bertanya kepada dirinya sendiri
“Bagaimana jika dia tidak memaafkan berbuat saya”
Kemudian ia meniatkan untuk
meminta maaf kepada Intan atas perbuatannya dulu, ia bertemu dengan Intan di taman,
lalu ia pergi menghampiri Intan yang sedang berjalan bersama adik perempuannya,
lalu Intan pun kaget melihat Budi, lalu Budi berbicara dengan Intan melalui
bahasa isyarat dan mengatakan
“Apakah kita bisa berteman ?”
lalu adiknya pun menjawab
“Tidak
boleh! Kau dulu yang membully kakakku kan” namun Intan pun menjawab dengan
bahasa isyarat kepada Budi “Iya boleh” dan adiknya pun bertanya dengan bahasa
isyarat.
“Menggapa kamu terima kak ?” lalu Intan
menjawab .
“Semua orang bisa berubah kapan saja”
mendengar jawabannya kakaknya iya pun menerima Budi agar boleh berteman dengan
Intan.
Lalu ia pun berteman dan setiap ada waktu
luang, Budi selalu mengajak Intan dan adiknya untuk pergi ke taman, kemudian Intan
dan adiknya mengajak Budi untuk ke apartemennya, tiba-tiba ibunya Intan datang
dan menanyakannya kepada Intan.
“Mengapa ia disini! ?” Intan menjawab.
“Budi sudah berubah menjadi baik dan tidak
seperti dulu lagi”, akhirnya iya pun diterima dan Intan mengajak Budi untuk
datang ke festival kembang api besok malam, lalu disiang harinya Budi mengajak
Intan ke taman untuk meminta maaf kepada Intan, namun datang Dewi yang kebetulan adalah sahabat Budi
waktu sekolah dulu, ia bilang kepada Budi.
“Wah kenapa kamu sekarang dekat dengan dia
bukannya dulu kamu membullynya” dan Dewi pun berkata kepada Intan .
“Gara-gara kamu persahabatan ku dengan Budi,
Rangga dan Salim menjadi kacau” setelah itu Dewi pun pergi karena di panggil
teman barunya dan saat Budi sampai ke rumah ia mendapat pesan dari Yuli(adiknya
Intan) jikalau kakaknya terlihat seperti orang yang depresi, ia depresi karena menganggap
bahwa dirinya yang membuat persahabatan Budi hancur.
Saat malah tiba Budi, Intan, Ibu dan
adiknya pergi untuk ke festival kembang api, setelah itu Yuli meminta ibunya
untuk mengantarkannya membeli makanan, lalu Intan pun berdiri, Budi pun
bertanya.
“Kau mau ke mana? “. Lalu Intan menjawab .
“Aku ingin pulang untuk belajar”, lalu setelah Yuli dan Ibu
selesai membeli makanan ia bertanya.
“Kemana kakakku?”, Budi pun menjawab .
”Ia pulang untuk belajar” dan Yuli pun menyuruh Budi untuk
mengambil kamera di apartemen lalu saat ia mengambil kamera ia melihat Intan yang ingin bunuh diri dengan cara melompat
dari apartemennya, lalu ia pun segera mengejar Intan untuk menggagalkan aksinya
tersebut lalu ia mengangkat Intan untuk naik dan mengatakan.
“Mengapa kau lakukan ini, masih ada hal yang
ingin aku sampaikan kepadamu”, lalu Intan pun naik karena berat tubuh Intan,
Budi pun yang malah terjatuh dari apartemen tersebut, setelah itu Budi
dilarikan ke rumah sakit dan ia pun koma selama 1 Minggu, lalu Dewi menghampiri
Intan dan langsung memukulnya sambil berkata.
“Kau sudah menghancurkan bersahabat kami,
lalu kau membuatnya koma”, lalu ia dileraikan oleh ibu Budi yang kebetulan
habis keluar dari rumah sakit dan kemudian datang ibu Intan dan Yuli yang
langsung meminta maaf kepada Ibu Budi sebab perbuatan bodoh anaknya Budi
menjadi koma, dan Ibu Budi pun memaafkannya.
Lalu
Budi pun bangun dari komanya dan menyelinap keluar dari rumah sakit, dan iya
pun pergi ke taman untuk mencari Intan, beruntung Intan pun sedang di sana yang
sedang menyesali perbuatannya bodohnya, kemudian Budi memanggilnya dan Intan
pun kaget melihat Budi, Budi pun berkata.
“Ternyata kau di sini “mereka pun bertemu
dan Budi menangis sambil berkata.
“Maafkan aku atas perbuatanku dulu”, dan Intan pun juga
menangis dan menjawab.
“Aku Sudah memaafkanmu dari dulu, harusnya
aku yang meminta maaf sebab aku kamu
menjadi koma”, setelah bertemu Budi langsung ketahuan oleh pihak rumah sakit
dan ia dibawa lagi ke rumah sakit, keesokan harinya Ibu Budi dan Ibu Intan
bersama Intan dan Yuli pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Budi dan kedua
keluarga itu pun menjadi seperti saudara.
0 Komentar