Ucapan
Insya Allah menunjukkan bahwa kita tidak bisa memastikan atau mendahului
kehendak Allah atas segala sesuatu. Karenanya agama Islam menganjurkan kita
semua untuk selalu mengucapkan Insya
Allah ketika kita berjanji terhadap suatu hal dengan orang lain atau sedang
berurusan dengan orang lain.
Begitu
juga dengan sayyidina Ibnu Abbas RA. berkata: “Yakni ketika esok kamu ingin
melakukan sesuatu, atau berjanji akan melakukan suatu hal yang akan kamu
lakukan esok hari.
Katakanlah Insya Allah dan jikakalau kamu lupa maka
katakanlah Insya Allah. Ucapkanlah walau
setahun setelahnya. Sebab mengucapkan insya Allah adalah pengajaran adab Allah
Ta’ala kepada Nabi-Nya Shallallahu ‘Alayhi Wasallama. Adapun ketika ditanyai tentang tiga hal: Masalah
Ashabul Kahfi, Ruh dan Dzul Qornain.
Dalam
Alquran sudah begitu jelas dalam surat
al-kahfi ayat 23:
وَلا تَقُولَنَّ
لِشَيْءٍ إِنِّي فاعِلٌ ذلِكَ غَداً إِلَّا أَنْ يَشاءَ اللَّهُ
Yang
artinya "Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “Aku
pasti melakukan itu besok pagi,” kecuali (dengan mengatakan), “Insya Allah”.
(QS. al-Kahfi 23)
Dalam
ayat di atas, kita tidak boleh langsung mengucapkan "janji" padahal
kita saja tidak tau esok kita menempati janji nya atau tidak. Jadi, agar tidak
menjadi harapan palsu yang seringkali suka menyakitkan. Yuk ah, Biasakan
ucapkan Insya Allah sebagai bentuk pasrah akan ketentuan di hari esok yang
tidak kita keahui. Wallahu a’lam
Rahma

0 Komentar