Pada zaman dahulu, ada seorang sahabat yang paling di sayangi  Nabi Muhammad SAW yang bernama Julaibib RA. Julaibib merupakan sahabat Rasulullah SAW dari madinah  yang hidupnya mungkin tidak sebahagia seperti sahabat Rasulullah yang lainnya. Karena Julaibib di lahirkan di dunia ini tanpa mengenal ataupun mengetahui siapa kedua orangtuanya serta juga tidak mengatahui nasab keluarganya. Menurut pandangan orang saat itu jika kita tidak mempunyai nasab maka orang lain akan memandang kita seperti anak yang di lahirkan karena hubungan gelap atau bisa di sebut berzina.

Selain itu, dia juga merupakan seseorang yang wajahnya itu jelek, hitam dan kusam intinya itu tidak enak deh wajahnya kalo kita pandang. Namun di balik kekurangannya itu, Julaibib juga memiliki  kelebihan yang sangat luar biasa karena dia merupakan salah satu orang yang sangat bertaqwa dan patuh sekali terhadap perintah Allah SWT. Pada suatu hari, Rasulullah SAW pergi bertanya kepada Julaibib. Beliau bertanya seperti ini " Apakah  Engkau tidak ingin menikah Julaibib?" Lalu Julaibib menjawab " Aku ingin sekali menikah ya Rasulullah namun siapa yang mau menikahi orang sepertiku orang yang hidupnya melarat, wajahnya kusam dan juga tidak memiliki keluarga. Lalu Rasulullah berkata lagi kepada Julaibib " Tidak, Engkau ini bukan orang yang melarat menurut Allah SWT". Setelah mengetahui Julaibib ingin sekali menikah namun dia tidak yakin dengan kekurangannya yang ada di dirinya itu akhirnya Rasulullah pun pergi ke sebuah rumah penduduk Anshor. Lalu Rasulullah Berkata kepada pemilik rumah itu "Nikahilah putrimu denganku" mendengar perkataan tersebut, pemilik rumah tersebut langsung mengiyakan permintaan Rasulullah tersebut tanpa berfikir terlebih dahulu. Namun setelah itu, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa pinangan tersebut bukan Untuk Rasulullah namun untuk Julaibib. Di dalam hati orang anshor itu pun berkata " Apakah mungkin aku menikahkan putriku dengan seseorang yang hidupnya saja tidak jelas asal usulnya, hidupnya melarat lantas apakah  yang akan  dikatakan orang lain jika aku menikahi putriku dengannya".

            Setelah itu, ayah dari putri yang ingin dinikahi oleh Julaibib itu langsung pergi menghampiri istrinya dan mengatakan apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW. Mendengarkan perkataan tersebut, Istrinya langsung menolaknya dan mengatakan jangan kepada sang suami karena dia tidak ingin putrinya menikah dengan seseorang yang hidupnya tidak memiliki apa-apa. Dari jawaban itu kita bisa mengetahui bahwa orang tua itu ingin anaknya  mempunyai seorang calon mantu yang hidupnya itu mewah dan lebih mementingkan hartanya dibanding agamanya. Tanpa di duga-duga  ketika ayahnya ingin pergi menemui Rasulullah SAW dan mengatakan bahwa Dia menolaknya, dari dalam kamar terdengar suara putrinya yang mendengar obrolan orang tuanya langsung berkata kepada orang tuanya seperti ini "Siapa yang meminangku ayah? Lalu ayahnya menjelaskan bahwa yang meminangnya itu Rasulullah namun bukan untuk Beliau melainkan untuk Julaibib RA. Tanpa di sangka-sangka Putrinya dengan tegas mengatakan kepada ayahnya "Terimalah pinangan itu ayah, karena mungkin dia tidak akan mengecewakan lagipula kita tidak boleh ayah menolak permintaan dari Rasulullah SAW".

            Lalu setelah itu, Ayahnya pergi menghadap Rasulullah dan mengatakan bahwa putrinya itu siap menerima pinangan tersebut. Di saat mengetahui kabar tersebut  Julaibib sangat senang sekali karena dia akan menikah dengan puteri yang cantik dan sholehah. Namun di saat itu ada sebuah kabar yang akhirnya membuat bingung, Julaibib mendapat kabar dari Rasulullah SAW bahwa di saat itu kaum muslimin harus pergi berjihad di jalan Allah Swt. Saat itu Julaibib sangat bingung karena ia harus memilih antara kebahagian menikahi wanita sholehah atau mati syahid yang di cita-citakan dari kecil. Akhirnya dia lebih memilih untuk pergi berperang dan meninggalkan Wanita sholehah itu. Saat setelah selesai berperang Rasulullah Saw bertanya kepada sahabat yang ikut berperang saat itu Beliau bertanya "Siapa saja yang mati syahid saat ini wahai sahabatku?" Lalu sahabat  Beliau menjawabnya dengan menyebutkan  nama-nama yang mati syahid saat itu namun dia tidak menyebutkan bahwa ada satu nama yang sedang di cari Rasulullah yaitu Julaibib. Di saat itu Rasulullah berkata kepada seseorang sahabat disekitarnya "Sesungguhnya saat ini aku kehilangan sahabatku yang bernama Julaibib, tolong carilah dia". Setelah itu para sahabatnya pun mencarinya hingga akhirnya menemukan jasad Julaibib dengan luka-luka yang sangat berat di badannya dengan disebelahnya bersebelahan dengan jasad orang kafir ditubuhnya dan para sahabatnya itu pun langsung pergi mencari Rasulullah Saw untuk mengabarkannya.

            Lalu Rasulullah mendatangi jenazahnya dan berkata "Dia telah membunuh 7 orang ini kemudian dia membunuhnya sesungguhnya dia adalah aku dan aku adalah dia Beliau mengatakan itu berulang ulang sambil mengelus ngelus badannya. Setelah itu Rasulullah dan para sahabat itu pergi untuk  mengkafani  dan memakamkan jenazah Julaibib tersebut. Di saat di makamkan Rasulullah Saw melihat peristiwa yang sangat dahsyat sekali dan  Beliau pun sampai menangis sambil tersenyum lalu membuang pandangannya kesamping sambil menutup mata dengan kedua tangannya. Saat itu Rasulullah menjelaskan kepada sahabatnya bahwa Beliau  menangis karena mengingat Julaibib yang seharusnya dia  meminta restu kepada Rasulullah SAW di hari ini untuk menikah dengan seorang gadis Sholehah seharusnya hari ini Julaibib senang sekali karena dia akhirnya bisa menikah dan berbahagia dengan istrinya lalu Rasulullah juga menjelaskan alasan dirinya tersenyum saat itu Beliau mengatakan kepada sahabatnya bahwa beliau tersenyum karena di saat  melihat langit. Beliau juga  melihat banyak sekali para bidadari yang sangat cantik turun untuk menjemput Julaibib mereka saling berebut ada yang meraih tangannya ada pula yang meraih kakinya sehingga ada seorang wanita yang terlihat betisnya saat itu maka Beliau mengalihkan pandangannya.

            Setelah wafatnya Julaibib RA. wanita yang ingin dinikahi Julaibib saat itu akhirnya menjadi orang yang sangat kaya raya dan berlimpahan harta karena sebab sebelumnya Rasulullah mendoakan kepadanya agar menjadikan dia terhindar dari kehidupan yang susah.

            Dari kisah tersebut kita bisa mengambil manfaat bahwa jika kita ingin berjihad atau berjuang di jalan Allah SWT untuk mendapat kan kebahagian di akhirat suatu saat nanti namun kita juga harus meninggalkan sesuatu kebahagian di dunia ini yang kita inginkan  maka Insya Allah kita akan mendapatkan balasan kebahagian yang telah kita tinggalkan di dunia  itu dengan kebahagian yang ada di akhirat nanti. Terima kasih semoga bermanfaat. Waallohu a'lam bishawab.

Abdul Aldi