Kalender Hijriyah (H) disebut juga kalender Qomariyah karena penanggalannya
berdasarkan peredaran bulan. Adapun 12 bulan yang ada dalam kalender Hijriyah
mempunyai makna masing-masing.
Perbedaan kalender Masehi dengan Hijriyah terletak pada perhitungan yang
dipakai. Kalender Masehi berdasarkan peredaran matahari (Syamsiyah), sedangkan
Hijriyah berdasarkan bulan. Perhitungan waktu matahari dalam setahun berbeda 11
hari dengan perhitungan bulan (Hijriyah).
Menurut Ustadz Ahmad Zarkasih (pengajar Rumah Fiqih Indonesia) dalam
bukunya "Rajab, Keutamaan dan Hukumnya", sejarah penggunaan kalender
Hijriyah bermula ketika tahun 412 Masehi terjadi konvensi petinggi-petinggi
lintas suku dan kabilah bangsa Arab di Makkah pada masa Kilab bin Marrah (kakek
Nabi Muhammad SAWke-6). Mereka berkumpul untuk menentukan nama-nama bulan agar
terjadi kesamaan, sehingga memudahkan mereka dalam perdagangan.
Dari perkumpulan itu, muncullah 12 nama bulan yaitu, Muharram, Shafar,
Rabi'al-Awwal, Rabi'al-Tsani, Jumada al-Ula, Jumada al-Tsaniyah, Rajab,
Sya'ban, Ramadhan, Syawwal, Dzul-Qa'dah, Dzul-Hijjah. Kala itu penomoran bulan
belum ada karena orang-orang Arab terdahulu tidak tahu bulan apa yang pertama.
Munculnya penomoran bulan Hijriyah ini setelah adanya kebijakan Khalifah
Umar bin Khaththab yang mengeluarkan perintah untuk membentuk kalender Islam. Dan akhirnya
bulan Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama kalender Islam yang sekarang
kita kenal dengan kalender Hijriyah.
Berikut Nama bulan Hijriyah beserta maknanya
menurut Tafsir Ibn Katsir:
1. Muharram [محرم].
Berarti yang terlarang. Disebut demikian karena memang pada bulan ini,
bangsa Arab seluruhnya mengharamkan peperangan. Tidak ada tumpah darah pada
bulan ini. Ini merupakan hukum adat yang tak tertulis yang berlaku sejak lama. 1
muharam hari tahun baru hijriah, 10 Muharam adalah hari Asyura.
2. Shafar [صفر].
Shafar satu suku kata dengan kata Shifr [صفر]
yang berarti kosong. Bulan ini dinamakan shofar atau shifr, karena pada bulan
ini bangsa Arab mengosongkan rumah-rumah mereka yang beralih ke medan perang.
3. Rabi' al-Awwal [ربیع الأول].
Sesuai namanya, Rabi' [ربيع] yang
berarti musim semi, bulan ini dinamakan demikian karena memang itu yang
terjadi. 12 Rabiul awal adalah hari Maulid Nabi Muhammad SAW(Kelahiran Nabi
Muhammad SAW)
4. Rabi' al-Tsani [ربیع الثانی].
Namanya mengikuti nama bulan sebelumnya karena musim gugur yang masih
berlangsung. Tsani artinya yang kedua.
5. Jumada al-Ula [جامد].
Dulu di masa Jahiliyah, namanya Jumada Khamsah. Jumada, asal katanya
Jamid yang berarti beku atau keras. Dikatakan demikian karena bulan ini adalah
musim panas, yang karena saking panasnya, air bisa saja membeku, maksudnya kekeringan.
6. Jumada al-Tsaniyah [جامد].
Atau disebut juga Jumada al-Akhirah. Namanya mengikuti bulan sebelumnya.
7. Rajab [رجب].
Dalam tradisi Arab, bulan Rajab adalah termasuk bulan yang haram bagi
mereka untuk melakukan peperangan. Artinya, haram membunuh ketika itu.
Dinamakan Rajab, karena memang salah satu makna Rajab dalam bahasa Arab ialah
sesuatu yang mulia. Maksudnya mereka memuliakan dirinya dan orang lain dengan
tidak membunuhnya. Ada juga yang mengatakan bahwa Rajab berarti melepaskan mata
pisau dari tombak sebagai simbol berhentinya perang. 27 Rajab adalah Hari
Isra’Miraj.
8. Sya'ban [شعب].
Asal katanya dari Syi'b yang berarti kelompok. Dinamakan begitu
karena ketika masuk bulan Sya’ban, orang-orang Arab kembali ke kelompok (suku)
mereka masing, dan mereka berkelompok lagi untuk berperang setelah sebelumnya
di bulan Rajab mereka hanya duduk di rumah masing-masing.
9. Ramadhan [رمض].
Berasal dari kata Ramadh [رمض]
yang maknanya ialah panas yang menyengat atau membakar. Dinamakan seperti itu
karena memang matahari pada bulan ini jauh lebih menyengat dibanding
bulan-bulan lain. Panas yang dihasilkannya lebih tinggi dibanding yang lain. 1
Ramadhan Adalah Hari Puasa dan 17 Ramadhan Hari Nuzulul Qur’an.
10. Syawwal [شَوّال].
Bangsa Arab mengenal jenis burung an-Nauq, yang kalau biasanya hamil
di bulan ini dan mengangkat sayap serta ekornya sehingga terlihat kurus
badannya. Mengangkat sayap atau ekor disebut dengan Syaala [شال] yang merupakan asal kata dari nama bulan Syawal. 1 Syawal Hari
Idul Fitri.
11. Dzul-Qa'dah [ذو القعدة].
Asal katanya dari Qa'ada [قعد] yang
berarti duduk atau istirahat tidak beraktivitas. Dinamakan demikian karena
memang bulan ini orang-orang Arab sedang duduk dan istirahat dari berperang
guna menyambut bulan haji, yaitu Dzul-hijjah. Bulan tersebut juga diharamkan
berperang.
12. Dzul-Hijjah [ذو الحجة].
Sudah bisa dipahami dari katanya bahwa bulan ini adalah bulannya orang
berhaji ke Mekkah. Dan memang sejak sebelum Islam datang, bangsa Arab sudah
punya kebiasaan pergi haji dan melakukan thawaf di Ka'bah. 8 Zulhijah Hari
Tarwiyah
9 Zulhijah Hari Wukuf
10 Zulhijah Harii Idul Fitri
11,12,13 Zulhijah Hari Tasyriq
Dalam kalender Islam, bulan Haram terdiri dari 4 bulan yaitu Muharram,
Rajab, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Keempat bulan haram ini dikenal dengan
istilah "Al-Hurum" yang berarti bulan yang disucikan. Allah
memuliakan keempat bulan ini sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا
فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan
dalam ketetapan Allah Ta'ala. Di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya
ada empat yang haram (yang disucikan), itulah ketetapan agama yang lurus maka
janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu." (QS
At-Taubah: 36). Wallahu a’lam
BAHARUDDIN AL GHONI

1 Komentar
Sangat bermanfaat 👍
BalasHapus